Embun
pagi mulai menyapa. Jam weker berbunyi*kringgg*,pukul 04.00 tepat. Ketika
matahari masih belum terlihat dan adzan subuh telah terdengar, gadis periang
ini pun terbangun dari tidur lelapnya. Salsabhila Ardica Bagaskara namanya, keluarganya
sering memanggilnya Dica.
Dica adalah anak bungsu dari tiga bersaudara yang
merupakan anak dari Riko Bagaskara dan Santi Dwi Salsabhila. Mereka hidup dalam
kemewahan yang berlimpah,namun mereka tidak pernah menyombongkan diri. Karena
bagi mereka kehidupan dunia bukan segalanya.
Kedua kakak Dica,Putra Azril
Bagaskara dan Salsabhila Argita Bagaskara, adalah sahabat sekaligus keluarga
terbaik Dica. Keduanya sangat menyayangi Dica walau mereka mempunyai watak yang
berbeda tapi tidak mempengaruhi cara mereka memberi kasih sayang satu sama
lainnya.
Azril lebih mempunyai sikap pendiam watak yang lebih bijak dan sifat
yang lebih perhatian sedangkan Gita mempunyai sikap yang cuek, manja
dan cerewet serta watak yang lebih egois namun dapat terkontrol dengan baik.
Pukul 06.15, keluarga kecil Bagaskara
telah berkumpul di meja makan . "Selamat pagi, bi" sapa gadis ini kepada salah
satu asisten rumah tangganya. "Selamat pagi,non" jawab asisten rumah tangga
Dica sambil tersenyum. Di dalam rumah
mewah Bagaskara tercipta suasana damai dan tentram hingga kesemuanya tak pernah
merasa berbeda karena diperlakukan sama.
Di meja makan semua sibuk dengan urusan
masing masing, ayah Dica yang sibuk dengan Ipad-nya, bunda Dica yang sibuk
menyiapkan sarapan dan Kak Azril yang sibuk mainin handphone-nya serta tak luput
Kak Gita yang sibuk dengan make-upnya.
Dica sendiri hanya sibuk mengunyah
makanan yang telah masuk dalam mulutnya. "Dek Dica hari ini jadi naik motor ke sekolah?" tanya kak
Azril yang masih sibuk dengan handphonenya. " iya,kak. Yah namanya juga barang
baru harus dicoba dulu dong" jawab Dica dengan tersenyum manis.
Dua hari lau Dica mendapatkan hadiah
sepeda motor tersebut dari ayahnya karena hari itu adalah hari
peringatan ke 16 tahun Dica hidup di dunia. Dan Dica telah berjanji kepada
ayahnya akan memakai sepeda motor itu dengan sebaik baiknya.
Lima belas menit berlalu, keluarga inipun memulai
aktivitas mereka masing masing. Dimulai dari Ayah Dica yang lebih dulu
berangkat ke kantor, lalu Kak Azril dan Kak Gita yang berangkat sekolah dengan
mobil. Sedangkan Dica berangkat sekolah naik motor.
(***)