Saat kita kecil banyak impian-impian jika tercapai akan membuat kita bangga. Seperti halnya cita-cita saat kecil ingin menjadi dokter, dan kita akan berusaha untuk mewujudkannya namun konsistensi kita dalam mewujudkan hal tersebut perlahan akan pudar karena kebiasaan menyia-nyiakan waktu.
Dalam 1 hari ada 86.000 detik bagaimana kamu memanfaatkan nya untuk mencapai impianmu itu adalah keputusan kamu. Namun apakah kamu sadar ternyata tanpa kamu sadari kamu menyia-nyiakan waktu hidup mu.
Berikut ini 5 hal yang sering kamu lakukan sehingga kamu menyia-nyiakan waktu hidup mu:
Jika anda tidak secara terus menerus belajar dan berkembang sebagai manusia berarti anda seperti tergenang dalam kubangan, seperti rawa yang tidak bisa ditumbuhi rumput hijau diatasnya. Itulah yang terjadi dalam pikiran anda jika anda tidak aktif mencari hal baru dan terus belajar. Tantangan hidup yang positif akan mengembangkan wawasan anda, bukan sebaliknya.
Apakah anda mempunyai gairah pada suatu hal? Semisal olahraga atau melukis dan bermain musik? Ya, banyak orang yang tidak memiliki gairah pada hal apapun dalam hidupnya. Tapi kamu harus memiliki gairah pada sesuatu yang positif. Jika bingung, mulailah meneliti ke masa lalu anda tentang apa yang anda pernah sukai lalu coba lakukan hal itu kembali.
Sementara kita terlena dalam kehidupan saat ini, kita harus melihat kedepan dan menentukan tujuan hidup di masa depan. Jika anda tidak mempunyai tujuan dalam hidup, anda seperti kapal boat dengan bensin habis yang terombang ambing di lautan dan hanya menunggu waktu untuk tenggelam atau menepi kemanapun ombak membawa. Mulai tentukan tujuan hidup kita. Seperti GPS, hidup kita harus memiliki tujuan dan biarkan keteguhan hati kita yang membawa kita ke tujuan itu.
Ada perbedaan yang besar antara kebutuhan dan keinginan. Atur ulang mana yang harus kamu beli dan yang menarik untuk anda beli. Ingat kebutuhan pokok manusia adalah sandang, pangan dan papan, seringkali banyak diantara kita melupakan hal mendasar tersebut dan menghamburkan uang kita untuk hobi atau hal sekunder bahkan tertier lain. Tapi tidak sedikit juga diantara kita yang sudah memiliki prioritas dalam kehidupannya.
Kita tahu betapa mudah dan nikmat untuk hidup pada zona nyaman. Nyatanya, secara tidak sadar saat kita pergi ke restoran favorite kita selalu memesan makanan itu lagi dan itu lagi Bukan karena kita takut makanan lain tidak enak, tapi karena kita sudah nyaman dengan makanan itu. Tapi bukan hanya zona nyaman macam demikian yang menjadi pokok bahasan. disini membahas tentang "RESIKO" yang akan meningkatkan kehidupan kita. Dan harus di ingat satu perbedaan tentang "resiko" dan "resiko yang diperhitungkan". Resiko itu bisa mematikan, tapi resiko yang diperhitungkan adalah keputusan untuk berubah yang sudah dipertimbangkan dengan matang oleh kita, yang diikuti dengan aksi yang bijaksana untuk hidup kita
Please wait...